Cukup mengejutkan saat memecahkan telur dan melihat warna kuning telur oranye cerah alih-alih kuning pucat seperti yang biasa kita harapkan. Rata-rata, orang Indonesia mengonsumsi sekitar 160 butir telur per tahun, jadi besar kemungkinan Anda akan menemui kuning telur yang tidak biasa setidaknya sekali.
Meski para peneliti menyatakan bahwa warna oranye tidak selalu lebih baik dibandingkan kuning, warna tersebut bisa memberikan petunjuk tentang bagaimana ayam dipelihara. Sebuah artikel dari foodandwine.com mewawancari empat ahli unggas untuk memahami lebih dalam makna di balik gradasi warna kuning telur.
Apa Saja Warna yang Bisa Dimiliki ?
Warna bisa sangat bervariasi. “Bisa berkisar dari hampir putih hingga merah darah,” kata Dr. Richard Blatchford dari UC Davis. Namun, warna-warna ekstrem itu sangat jarang ditemui.
Telur yang dijual di supermarket biasanya memiliki kuning telur kuning cerah atau oranye pucat, meskipun ada perbedaan kecil di antara warna-warna itu.
Untuk keperluan industri, digunakan alat seperti DSM Yolk Color Fan—skala 16 warna yang menunjukkan variasi warna yolk, dari nomor 1 (kuning pucat) hingga 16 (oranye tua). “Kebanyakan orang lebih menyukai kuning telur yang gelap dan kaya warna,” ujar Blatchford.
Egg Yolk Color Chart
Egg Yolk Color Chart terdiri dari 15 bagan warna yang mewakili berbagai warna kuning telur. Alat ini sangat mudah digunakan, hanya dengan membandingkan warna sampel kuning telur dengan warna yang ditunjukkan pada chart. Ini akan memberikan Anda informasi yang akurat tentang warna kuning dan membantu Anda untuk menentukan kualitas telur yang Anda miliki. Alat ini ringan dan mudah dibawa kemana saja, sehingga sangat cocok untuk digunakan di peternak unggas petelur.
Apa yang Mempengaruhi Warna?
Menurut para ahli, faktor utama penentu warna kuning telur adalah makanan ayam. Di antaranya:
- Komposisi pakan ayam: Kandungan karotenoid (pigmen dari tumbuhan) seperti lutein (dari alfalfa) dan zeaxanthin (dari bunga marigold) dapat memperkuat warna .
- Jumlah jagung dalam pakan: Ayam petelur komersial umumnya diberi pakan berbasis jagung, sehingga menghasilkan kuning telur berwarna kuning biasa.
- Kandungan xantofil: Senyawa alami berwarna kuning dari tumbuhan dan biji-bijian. Kandungan dan jenis tumbuhan yang dikonsumsi ayam akan memengaruhi warna telur.
- Akses ke padang rumput segar: Ayam yang bebas berkeliaran dan makan rumput serta serangga cenderung menghasilkan kuning telur dengan warna lebih cerah dan tajam.
BACA JUGA : Perbedaan Telur Ayam Arab dan Ayam Kampung
Arti Masing Masing Warna
Warna mencerminkan jenis makanan yang dikonsumsi ayam:
- Kuning pucat: Diet tinggi gandum, barley, atau jagung putih.
- Kuning cerah atau oranye muda: Umumnya karena jagung dan alfalfa meal.
- Oranye tua: Bisa karena bunga marigold, paprika merah, atau ayam yang hidup bebas dan memakan tanaman serta serangga.
Musim juga berpengaruh. Di musim semi dan panas, ayam lebih banyak berada di luar kandang dan mencari makan alami, sehingga kuning telur cenderung lebih gelap.
Usia ayam juga bisa memengaruhi warna kuning telur, tetapi belum ada kesimpulan ilmiah yang seragam mengenai ini.

Apakah Warna Oranye Lebih Bergizi?
Tidak selalu. Kandungan nutrisi seperti vitamin A, D, E, dan K lebih dipengaruhi oleh kesehatan, usia, lingkungan, dan diet ayam daripada warnanya.
Meski demikian, kuning telur oranye biasanya mengandung lebih banyak karotenoid, yang baik untuk kesehatan mata dan membantu mengurangi risiko peradangan, kanker, serta diabetes.
BACA JUGA : Harga Telur Ayam Ras di Pasar Tradisional Indonesia Hari ini
Apakah Rasanya Lebih Enak?
Kemungkinan besar, iya. Ayam yang dipelihara secara bebas dengan pola makan yang beragam menghasilkan kuning telur yang lebih kaya rasa. Namun, warna kuning telur sendiri tidak selalu menjadi indikator ayam dipelihara secara bebas.
Menurut Breana Killeen, editor senior makanan, “Yolk yang paling enak berasal dari ayam yang bahagia dan makan alami dari rerumputan, serangga, dan sisa sayuran.”
Jika kamu menginginkan telur dengan rasa terbaik,belilah dari peternak lokal yang beternak ayam lepas.


